Menjadi pemimpin yang baik, bijaksana dan disegani adalah cita-cita semua
orang yang memiliki posisi kekuasaan di
kantor, organisasi atau suatu komunitas.
Dalam menjadi pemimpin ada beberapa tipe berdasarkan orang yang
dipimpin, yaitu: Pemimpin yang senang berinteraksi dan bergaul akan
cocok diterapkan untuk tipe orang yang memiliki kreatifitas seperti pekerja
desain atau seni.
Pemimpin yang tegas, disiplin dan otoriter akan cocok untuk memimpin
militer ataupun menjadi atasan orang-orang yang
jenjang pendidikannya rendah seperti di pabrik. Sementara
pimpinan yang mengayomi cocok untuk sebuah organisasi kepemudaan, agama
ataupun sosial.
Meskipun ada macam-macam tipe pemimpin;
ada beberapa hal yg perlu dilakukan oleh setiap orang agar dapat
menjadi pemimpin yang baik & disegani. Simak tips berikut
ini:
1.
Beri teladan yang baik
Pemimpin yang baik tidak hanya sekedar memberi perintah dan larangan tetapi
juga harus memberi contoh. Jika kamu ingin anak buah
disiplin dan bekerja keras maka lakukan juga hal yang sama.
Pemimpin yg baik harus mengerti secara global apa saja pekerjaan anak buah,
tidak perlu mengetahui secara mendetail – tapi jangan sampai Anda tidak tau
sama sekali dan bisa dibego-begoin oleh anak buah.
Pemimpin yang bijaksana harus mau menanggung kesalahan yang dilakukan oleh
bawahannya dan tidak cuci tangan, karena adalah tanggung jawab Anda juga, jadi
jangan cuci tangan bila ada hal kesalahan.
Pertimbangkan baik buruknya suatu keputusan sebelum diambil. Pikirkan apa
keuntungan dan resiko yg akan diterima, serta jangan takut untuk meminta
pendapat dari bawahan.
Pemimpin yang disegani & dihormati harus konsisten dalam mengambil
keputusan. Kalau kamu menghukum seseorang karena berbuat salah, kamu harus
memberikan hukuman yang sama secara adil bila diulangi oleh orang lain. Selain
itu kalau kamu sudah mengeluarkan peraturan / larangan jangan berubah-rubah
tergantung kondisi dan pelakunya.
Pemimpin harus bisa berkomunikasi secara tepat, mudah dimengerti, jelas dan
tidak memberikan pengertian yang ambigu (dapat diartikan berbeda).
Ketahui bahasa tubuh orang secara umum. Dengan begitu kamu akan tau caranya
bersikap saat sedang berhadapan dengan orang lain, apakah mereka sedang
berbohong, merasa tidak nyaman, sedih, atau marah.
Pemimpin yang mengayomi harus mengetahui peristiwa, masalah, gosip
dan omongan yg beredar diantara bawahan. Lakukan tindakan yang
dianggap perlu sehingga suasana kerja tetap kondusif.
Jika Anda menjadi seorang pemimpin di kantor, sebaiknya hubungan asmara
dengan bawahan langsung tidak dilakukan. Alasannya adalah bila terjadi masalah
internal dengan orang yg dicintai maka akan sulit berpikir rasional.
Pemimpin yang
bijaksana memberikan penghargaan kepada yang berprestasi dan hukuman kepada
yang bersalah secara adil agar bawahan Anda tetap bekerja secara efektif.
0 komentar:
Posting Komentar